Namanya Diabadikan di RSPI, Siapa Sulianti Saroso?

Namanya Diabadikan di RSPI, Siapa Sulianti Saroso?

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 05 Mar 2020 15:27 WIB
Indonesia melaporkan adanya dua orang yang positif virus corona. Keduanya kini jalani perawatan di RSPI Sulianti Suroso. Yuk, lihat suasana di rumah sakit itu.
Foto: Suasana RSPI Sulianti Saroso (Pradita Utama)
Jakarta -

Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso semakin dikenal lantaran menjadi tempat perawatan khusus pasien Corona. Namun, siapakah sebenarnya Sulianti Saroso yang namanya diabadikan untuk RSPI itu?

Sebagaimana dikutip dari laman Jakarta.go.id, Julie Sulianti Saroso dikenal sebagai seorang aktivis kesehatan dan dokter pejuang di masa pra kemerdakaan. Sulianti dilahirkan di Bandung pada 10 Mei 1917. Dokter perempuan yang akrab dipanggil Syuul ini merupakan puteri dari dr. Sulaiman.

Usai lulus sekolah menengah Gymnasium di Bandung (1935), Syuul mengikuti jejak ayahnya, melanjutkan pelajaran pada Sekolah Tinggi Kedokteran (Geneeskundige Hoge School, GHS, Batavia). Lulus tahun 1942, dia kemudian bekerja sebagai dokter pada Centrale Burgelijke Ziekenhuis (kini RS Cipto Mangunkusumo).


Pada masa perjuangan, di samping jadi dokter di RS Bethesda di Yogyakarta di bangsal penyakit dalam dan penyakit anak, Syuul juga aktif dalam pergerakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namanya Diabadikan di RSPI, Siapa Sulianti Saroso?Foto: dr Sulianti Saroso (Jakarta.go.id)



Dia menjadi anggota Dewan Pimpinan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan duduk dalam Badan Kongres Pemuda Republik Indonesia sebagai wakil Pemuda putri Indonesia (PPI). Dia mengusahakan obat dan makanan untuk para pemuda dan pejuang dan ia sendiri mengantarkannya ke front Tambun (Jawa Barat), Gresik, Demak, dan sekitar Yogyakarta.

ADVERTISEMENT


Pada tahun 1947, pergi ke India menghadiri Konggres Wanita Seluruh India sebagai wakil Kowani bersama Ny. Utami Suryadarma. Dia sempat menumpang pesawat terbang milik industrialis Patnaik yang pada masa itu menjadi blockade runner, menembus blokade yang dipasang oleh Belanda. Syuul kembali bulan Juli 1948 dari New Delhi ke Bukittinggi, terus ke Yogyakarta.

Tonton juga Kondisi 2 Pasien Positif Corona di RSPI Membaik :