Dahsyat, BUMN RI Akhirnya Bisa Ungguli BUMN Malaysia

News - Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
13 March 2019 12:06
Untuk pertama kali dalam sejarah, BUMN RI bisa ungguli BUMN Malaysia Foto: Kementerian BUMN (dok. Kementerian BUMN)
Jakarta, CNBC Indonesia- Lembaga Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LMFEBUI) mencatat, untuk pertama kalinya dalam sejarah sejak reformasi 1998, capaian kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia unggul dibandingkan BUMN Malaysia.

"Kinerja Khazanah atau BUMN Malaysia di 2018 justru mengalami penurunan. Pada tahun tersebut, untuk pertama kalinya Khazanah mencatatkan kerugian RM 6,3 miliar atau setara Rp 21 triliun," ujar Direktur Pelaksana LMFEBUI Toto Pranoto dalam paparannya di Jakarta, Rabu (13/3/2019).



Lebih lanjut, ia menjelaskan, berdasarkan kajian yang dilakukan pihaknya, dalam kondisi dinamika bisnis dan daya saing global yang cukup memberikan tekanan di berbagai bidang, misalnya perang dagang AS-China, Toto menilai, Khazanah benar-benar berada dalam keterpurukannya. 

Ia menyebutkan, penurunan kinerja yang dialami Khazanah disebabkan kondisi fundamental perusahaan yang kurang baik, volatilitas pasar yang meningkat, dan perubahan regulasi karena adanya perubahan rezim pemerintahan.

Dalam kajian LMFEBUI, penurunan kinerja Khazanah membuat pemerintah Malaysia, sejak awal tahun ini, mulai melirik model pengembangan BUMN seperti yang telah dilakukan di Indonesia.

"Perubahan manajemen Khazanah terlihat pada aspek yang fundamental, yakni pembedaan BUMN secara tegas antara sisi komersial dan pelayanan publik," imbuhnya.

Sementara, jika melihat pada capaian Temasek, kinerja BUMN Singapura tersebut sepanjang tahun lalu relatif stabil dan bisnisnya terus meningkat. Menurut Toto, Kunci keberhasilan yang terlihat dari Temasek antara lain dipengaruhi portofolio yang sangat terdiversifikasi di seluruh dunia.

"Selain itu adanya otonomi penuh pada model management investment holding, dan sudah memiliki talent management yang baik," pungkas Toto.

Adapun, BUMN Indonesia menunjukkan kinerja yang cukup kinclong selama 2018. 

Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan kondisi BUMN saat ini semakin kuat dan kokoh seiring dengan kinerja yang terus bertumbuh. 

BUMN selama 2018, dari sisi Aset, Laba, Ekuitas, Belanja Modal (Capital Expenditure/Capex) sampai dengan kontribusi kepada APBN dalam bentuk Pajak, PNBP dan Dividen pun naik cukup signifikan.

Per 31 Desember 2018, total aset BUMN telah menembus angka Rp 8.092 triliun, naik Rp 882 triliun dari capaian 2017 sebesar Rp 7.210 triliun. 

Dalam siaran pers yang dikutip CNBC Indonesia, Rabu (6/3/2019), total laba BUMN tumbuh menjadi Rp 188 triliun dari Rp 186 triliun pada 2017. 

"Besarnya kontribusi BUMN dalam pembangunan infrastruktur pun terlihat dari capex BUMN yang meningkat sepanjang 2018, mencapai Rp 487 triliun, naik signifikan dibandingkan 2017 sebesar Rp 315 triliun. Dimana Capex 2018 tersebut didominasi oleh sektor infrasatruktur," tulis siaran pers tersebut.

Kontribusi BUMN terhadap APBN pun melonjak menjadi Rp 422 triliun, naik sebesar Rp 68 triliun dari setoran 2017 sebesar Rp 354 triliun. 

[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Potret Wamen Tiko 'Blusukan' Cek Proyek Depo LRT Jabodebek


(gus)

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading