Namun, ada cara lain yang tak kalah nikmat untuk menyantap aneka gorengan, yakni dicocolkan ke saus kacang. Cara ini diperkenalkan Syahroni (alm) dan Anih sejak 1992 lalu lewat jajanan Bacol.
Bacol atau kependekan bala-bala, tahu dan cireng cocol ini menjelma menjadi jajanan primadona di Kota Cimahi. Rasa sausnya yang pedas dan sedikit asam memberi daya tarik tersendiri.
Bacol, bala-bala, tahu dan cireng cocol. Foto: Yudha Maulana/detikcom |
"Yang membedakan gorengan di sini dengan di tempat lain adalah sausnya yang khas. Resep rahasia keluarga," kata Ahmad (31), anak dari Syahroni saat ditemui Detikcom, Jumat (23/3/2019) malam.
Dibanderol Rp 10.000 per porsi, Anda bisa mendapatkan 20 buah lebih gorengan berukuran mini yang pas untuk langsung dikunyah. Jangan khawatir 'meleg', karena kandungan jeruk nipis dalam saus memberikan efek segar di mulut.
Ahmad dengan racikan bacol. Foto: Yudha Maulana/detikcom |
"Mau belinya Rp 5.000 juga bisa, harga menyesuaikan. Yang datang ke sini banyaknya mahasiswa, namun tak jarang ada yang beli dari luar Cimahi juga," kata Ahmad.
Malam makin larut saat Detikcom berbincang dengan Ahmad. Pembeli terus berdatangan dan terkadang harus antre di depan kios Bacol yang terletak di seberang Pasir Antri Baru, tepatnya di Jalan Sriwijaya Raya.
Anda bisa membungkus atau menyantap bacol di tempat, karena tersedia tempat duduk yang terbilang nyaman. Parkirannya pun luas baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
Saus yang pedas gurih sedikit asam jadi ciri khas bacol. Foto: Yudha Maulana/detikcom |
"Dalam semalam bisa habis satu karung terigu, kalau di malam minggu bisa habis dua karung, kami biasa beroperasi dari sore hingga pukul 11 malam," katanya. (odi/odi)