Bos Huawei Umbar Potensi Bahayanya Hongmeng bagi Google

Bos Huawei Umbar Potensi Bahayanya Hongmeng bagi Google

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Rabu, 26 Jun 2019 20:46 WIB
Ren Zhengfei, CEO dan founder Huawei. Foto: AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI
Jakarta - CEO sekaligus pendiri Huawei, Ren Zhengfei, mengatakan bahwa sistem operasi pengganti Android besutan perusahaannya itu, Hongmeng, bisa menghasilkan kerugian yang besar bagi Google. Pria berusia 74 tahun itu menyatakan bahwa perusahaan besutan Larry Page dan Sergey Brin itu akan kehilangan ratusan juta penggunanya.

"Huawei dan Google akan selalu berada dalam kepentingan yang sama, dan jika kami tidak menggunakan sistem Google, Google akan kehilangan 700-800 juta pengguna di masa depan," ujarnya, sebagaimana detikINET kutip dari Gizmochina, Rabu (26/6/2019).




ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ren melanjutkan bahwa pihaknya sejatinya tidak mau mengganti sistem Google di dalam perangkat buatannya. Menurutnya, hal tersebut dapat menyebabkan melanbatnya pertumbuhan Huawei.

Meski demikian, jika memang kenyataannya akan seperti itu, maka Huawei disebutnya sudah memiliki sistem operasi sendiri dan akan mengembalikan pertumbuhannya seperti sedia kala. Ya, Hongmeng memang diklaim akan diluncurkan pada tahun ini di China, dan paruh pertama 2020 mendatang secara global dengan kemungkinan mengusung nama Ark OS.

Satu yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana Google bisa kehilangan segitu banyaknya pengguna, padahal pengapalan ponsel Huawei hanya berada di kisaran 400 juta unit sejak 2017 hingga kini? Selain kemungkinan pertumbuhan pengapalan ponsel Huawei nantinya, koalisi antar sesama vendor asal China bisa menjadi jawabannya.

Ya, ada laporan yang menyebut bahwa nama-nama seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo ikut aktif bekerja sama dengan Huawei demi membuat Hongmeng segera dirilis. Selain produsen ponsel, perusahaan raksasa Tencent juga disebut ikut terlibat dalam proses tersebut.




Jika skenario ini benar-benar terjadi nantinya, maka ini bisa menjadi alarm berbahaya bagi Google yang selama ini mendominasi pasar sistem operasi untuk perangkat mobile. Pasalnya, baik Huawei, Xiaomi, Oppo, dan Vivo termasuk dalam enam besar produsen ponsel terbesar di dunia menurut beberapa laporan riset.

Selain popularitas nama-nama besar itu, Hongmeng sendiri juga diklaim 60% lebih cepat dari Android. Menarik untuk ditunggu sampai sejauh mana Huawei bertindak di tengah-tengah masa tenggat pembekuan Google terhadapnya, yang bakal habis masanya pada Agustus mendatang.




Simak Video "Momen Konsumen di Tiongkok Berburu Ponsel Terbaru Huawei Pura 70"
[Gambas:Video 20detik]
(mon/krs)